INTRODUCTION AND ROLE OF ARTIFICIAL NEURAL NETWORKS


Jaringan Syaraf Tiruan dibuat pertama kali pada tahun 1943 oleh neurophysiologist Waren McCulloch dan logician Walter Pits, namun teknologi yang tersedia pada saat itu belum memungkinkan mereka berbuat lebih jauh.
Jaringan Syaraf Tiruan adalah paradigma pemrosesan suatu informasi yang terinspirasi oleh sistim sel syaraf biologi, sama seperti otak yang memproses suatu informasi. Elemen mendasar dari paradigma tersebut adalah struktur yang baru dari sistim pemrosesan informasi. Jaringan Syaraf Tiruan, seperti manusia, belajar dari suatu contoh. Jaringan Syaraf Tiruan dibentuk untuk memecahkan suatu masalah tertentu seperti pengenalan pola atau klasifikasi karena proses pembelajaran. Jaringan Syaraf Tiruan berkembang secara pesat pada beberapa tahun terakhir. Jaringan Syaraf Tiruan telah dikembangkan sebelum adanya suatu komputer konvensional yang canggih dan terus berkembang walaupun pernah mengalami masa vakum selama beberapa tahun.
Jaringan Syaraf Tiruan memiliki pendekatan yang berbeda untuk memecahkan masalah bila dibandingkan dengan sebuah komputer konvensional. Umumnya komputer konvensional menggunakan pendekatan algoritma (komputer konvensional menjalankan sekumpulan perintah untuk memecahkan masalah). Jika suatu perintah tidak diketahui oleh komputer konvensional maka komputer konvensional tidak dapat memecahkan masalah yang ada. Sangat penting mengetahui bagaimana memecahkan suatu masalah pada komputer konvensional dimana komputer konvensional akan sangat bermanfaat jika dapat melakukan sesuatu dimana pengguna belum mengatahui bagaimana melakukannya. Jaringan Syaraf Tiruan dan suatu algoritma komputer konvensional tidak saling bersaing namun saling melengkapi satu sama lain. Pada suatu kegiatan yang besar, sistim yang diperlukan biasanya menggunakan kombinasi antara keduanya (biasanya sebuah komputer konvensional digunakan untuk mengontrol Jaringan Syaraf Tiruan untuk menghasilkan efisiensi yang maksimal. Jaringan Syaraf Tiruan tidak memberikan suatu keajiban tetapi jika digunakan secara tepat akan menghasilkan sasuatu hasil yang luar biasa.
Bidang-bidang penelitian yang memanfaatkan jaringan saraf tiruan di antaranya:
1.        Aerospace. Autopilot pesawat terbang, simulasi jalur penerbangan,, sistem kendali pesawat, perbaikan autopilot dan simulasi komponen pesawat.
2.        Otomotif. Sistem kendali otomatis mobil.
3.        Keuangan dan Perbankan. Pendeteksian uang palsu, avaluator aplikasi kredit, pengidentifikasian pola-pola data pasar saham.
4.        Pertahanan (Militer). Pengendali senjata, pendeteksi bom, penelusuran target, pembedaan objek, pengendali sensor, sonar, radar, dan pengolahan sinyal citra yang meliputi kompresi data, ekstraksi bagian istimewa dan penghilangan derau, pengenalan sinyal atau citra.
5.        Elektronik. Pembuatan perangkat keras yang bisa mrngimplementasikan jaringan saraf tiruan secara efisien (pendesaian VLSI), machine vision, pengontrol gerakan dan penglihatan robot, sintesis suara.
6.        Broadcast. Pencarian klip berita melalui pengenalan wajah.
7.        Keamanan. Jaringan saraf tiruan digunakan untuk mengenali mobil dan mengenali wajah oknum.
8.        Medis. Analisis sel kanker payudara, pendeteksi kanker kulit.
9.        Pengenalan Suara. Pengenalan percakapan, aplikasi suara.
10.    Pengenalan Tulisan. Pengenalan tulisan tangan, penerjemahan tulisan ke dalam tulisan lain.
11.    Matematika. Alat pemodelan masalah dimana bentuk ekplisit dari hubungan antara variabel-variabel tertentu tidak diketahui.
12.    Pengenalan Benda Bergerak. Selain pola dari citra diam, jaringan saraf tiruan juga bisa digunakan untuk mendeteksi citra bergerak.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MUTS

5.1. Madaline Training

11.1. Fundamental Philosophy